Deeslup 6

Kembali mengulang ingatan tentang permintaan maaf melalui pesan.. baru kusadari bahwa itu bukan sebuah kesadaran akan kesalahan.. namun kata penghantar kepergian..

dia yang baru sekali kutemui harus kurelakan, sulit memang.. yapi kesulitan itu aku yakin bukan menghapus jejak ingatan memory yg mungkin baru beberapa halaman.. namun menghapus kepercayaan dan pengharapan yg begitu mendalam,

Aku salah langkah.. ibarat catur aku sudah tidak bisa bergerak dihadang kuda, patih dan bom.. aku hanya menunggu mati..

akan keadaan ini bukan aku yg mati, namun perasaan ini..

dia pun rasanya ingin membuang jauh2 ingatan tentangku..

mungkin tidak seberapa dan mungkin tidak banyak..

namun kenapa sampai akses untuk komunikasi di benteng dengan begitu mudahnya..

apa benar aku mengganggu? Mengusik? Apa bahkan dia memang membenciku?

Ya rabb apa salahku..?

Berlari jauh ke bayang masalalu.. memutar kembali memory yg dulu, kesalahan apa yg ku perbuat.. aku tak tau..

ini ujian lagi ya rabb? Engkau mengujiku lagi lewat dia??..

Sesederhana pemikiranku tentang ujian.. aku mencoba ikhlas..

aku hanya manusia, dan ga punya hak menentang kehendakNya.. engkau menghadirkan dia dan engkau menyuruh dia pergi.. semua telah kau atur.. aku ikhlas..